( foto: pixabay) Tulisan ini didedikasikan untuk diri sendiri yang setelah 5 tahun akhirnya tamat juga alias lulus alias sarjana aka pengangguran baru yang dengan segera siap mengembara mencari kerja. Pengen bilang aja ternyata jadi fresh graduate itu banyak sensasinya, perlahan tapi pasti pikiran mulai mumet mikirin kehidupan selanjutnya. Bukannya dulu langkah ke depan tidak dipikirkan sama sekali, semisal setelah lulus ini mau kemana, jadi apa dan segala macamnya. Itu malah sudah jadi isu yang magerin kepala sampai dibawa kemana-mana. (foto: pixabay) Cuma ya gitu, multitasking kayaknya beneran mitos. Mikirin dua hal lebih dalam satu waktu itu ternyata bukan saya, wkwk. Efeknya kepala jadi kayak ketiban beras sekarung. Berat. Bukannya fokus dan menyelesaikan masalah, yang ada justru kepala jadi pusing hampir tujuh keliling. Sadar tidak sadar usut punya usut setelah di resume ini petanda kalau saya harus reset dan mulai dari 0. Menuju langkah baru di dunia yang baru, dunia setelah s...
Zainab Haidaratullah Wanita
kelahiran Payakumbuh, 25 mei 1994 ini merupakan anak ke dua dari sebelas
bersaudara. Anak dari Bapak Hardinata dan Ibu Farida ini Dibesarkan
dilingkungan keluarga yang religius. Sehingga, menjadikannya mengenal islam
sudah semenjak kecil. Walaupun demikian ia mengakui bahwa orang tua nya amat
sangat fleksibel, tidak pernah memaksakan kehendak. Wanita berzodiak gemini ini
merupakan alumni dari dari Madrasah Tsanawiyah negeri dan Madrasah Aliyah
Negeri 2 di payakumbuh. Ayahnya yang seorang petani dan ibu yang hanya seorang
ibu rumah tangga tidak menghalanginya untuk terus menempuh pendidikan. Pernah tinggal di asrama saat menempuh
pendidikan di MAN, menjadikannya terbiasa hidup mandiri dan terpisah dari orang
tua.
Ia merupakan mahasiswa lulusan
jalur SNMPTN Jurusan Peternakan Di Universitas Andalas dan merupakan mahasiswa
bidik misi. Lulus melalui jalur SNMPTN mengharuskannya tinggal di asrama selama
semester satu dan dua. Lalu memilih tinggal di wisma pada semester 3,5 dan 6.
Serta mengikuti exchange ke IPB pada
semester 4.
Menjadi salah seorang mahasiswa
asrama pada tahun 2012 menjadikannya termotivasi, hingga pada tahun 2015 ia
kembali ke asrama untuk melamar menjadi seorang pembina asrama dengan
melengkapi persyaratan pendaftaran seperti CV, Transkip nilai, serta surat
lamaran. Tujuannya menjadi pembina asrama ialah ingin menghafal Alquran dan
ingin belajar bagaimana menjadi seorang pemimpin dan pembina yang baik. Ia baru
saja menyelesaikan studi S1 dan telah menyandang gelar Sarjana Peternakan (S.
Pt.) Pada 26 November 2016 lalu.
Menjadi seorang mahasiswa sekaligus Pembina
memberikan suka duka tersendiri dalam hidupnya. ia banyak kenal dengan
anak-anak asrama dari berbagai daerah yang sudah dianggap seperti adik sendiri.
Selain itu, dari pekerjaannya sebagai seorang pembina ia dapat membiayai
kuliahnya sendiri. Namun, menjadi seorang pembina asrama juga menyita banyak
waktu istirahatnya. Kegiatan rapat pembina yang sampai tenggah malam seringkali
menyita waktu tidurnya. Ia juga pernah kewalahan saat menghadapi anak-anak
asrama yang kesurupan. Tergabung dalam berbagai organisasi seperti Forum Studi
Islam Fakultas Peternakan IPB, Asosiasi Mahasiswa Asrama, LMAI/BPMAI terbukti
tidak menganggu kuliahnya. Ia mampu memanajemen waktu dengan baik dan wisuda
kurang dari 5 tahun.
Wanita yang gemar memasak ini juga
memberikan harapannya. Ia berharap agar agar seluruh anak asrama lebih patuh
dan tidak bandel, rajin sholat subuh, absen malam agar berguna bagi diri
sendiri, keluarga universitas, agama, bangsa dan negara. Selain itu dalam
belajar ia mengungkapkan senangi semua mata kuliah, bagaimanapun dosennya.
Selain itu, wanita yang suka
membaca segala jenis genre buku ini berharap gelar yang sudah didapatkannya
sekarang dapat bermanfaat bagi bangsa, agama dan negara. Ia juga memiliki target
untuk melanjutkan studi S2 ke Australia dan jepang. Namun, karena Biaya IELST
atau setara dengan TOEFL ini lumayan besar, ia berencana melanjutkan ke
Institut Pertanian Bogor (IPB). Ia juga
bercita-cita menjadi seorang pengusaha, termotivasi dari pelajaran yang di
dapatnya bahwa “9 dari 10 pintu rezeki didapatkan dari berdagang”.
Komentar
Posting Komentar