Langsung ke konten utama

Balada Jadi Sarjana, Ya Mulai Dari 0

( foto: pixabay) Tulisan ini didedikasikan untuk diri sendiri yang setelah 5 tahun akhirnya tamat juga alias lulus alias sarjana aka pengangguran baru yang dengan segera siap mengembara mencari kerja. Pengen bilang aja ternyata jadi fresh graduate itu banyak sensasinya, perlahan tapi pasti pikiran mulai mumet mikirin kehidupan selanjutnya. Bukannya dulu langkah ke depan tidak dipikirkan sama sekali, semisal setelah lulus ini mau kemana, jadi apa dan segala macamnya. Itu malah sudah jadi isu yang magerin kepala sampai dibawa kemana-mana. (foto: pixabay) Cuma ya gitu, multitasking kayaknya beneran mitos. Mikirin dua hal lebih dalam satu waktu itu ternyata bukan saya, wkwk. Efeknya kepala jadi kayak ketiban beras sekarung. Berat. Bukannya fokus dan menyelesaikan masalah, yang ada justru kepala jadi pusing hampir tujuh keliling. Sadar tidak sadar usut punya usut setelah di resume ini petanda kalau saya harus reset dan mulai dari 0. Menuju langkah baru di dunia yang baru, dunia setelah s...

Profil Narasi

"Si Penyuka Film"


Atik Risalah Matondang, Lahir di Padang, 10 Mei 1998. Bertempat tinggal di jalan Adi Negoro, Kayu Kalek, Padang. Atik atau yang sekarang lebih akrab dipanggil Risa ini adalah alumni SMA 7 Padang. Ia adalah anak ke empat dari tujuh bersaudara. Dari namanya banyak yang mengira ia berasal dari Medan. Ini senada dengan pengalamannya di waktu SD. Banyak teman-temannya yang mengira dirinya adalah seorang Batak dari Matondang yang ada di belakang namanya. Padahal, putri dari Bapak Bajora Matondang dan Ibu Uliyana ini adalah seorang Mandailing, Pasaman yang lahir di Padang. Hobinya adalah membaca novel, menonton, dan main gitar. Saat ini, ia tercatat sebagai mahasiswa baru Jurusan Ilmu Komunikasi (IKOM), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Andalas, Padang. 

Di SMA, Risa tergabung sebagai anggota Pasukan Khusus (PASKUS). Dari Paskus, ia mendapatkan pengalaman berorganisasi. Bersama teamnya ia pernah beberapa kali ikut perlombaan mewakili sekolah. Diantaranya, pernah mengikuti lomba LTUB tingkat Sumbar dan meraih juara tiga. Dari PASKUS , ia juga pernah mengikuti pelatihan PASKIBRA. Walaupun kegiatan yang ia ikuti menyita banyak waktu istirahat ditambah latihan mental dan fisik yang keras, dari sini ia belajar menjadi pribadi yang lebih peduli dengan orang lain dan dapat menghadapi keadaan yang sulit.


Ilmu Komunikasi merupakan pilihan pertama yang dipilihnya pada SNMPTN lalu, THP pada pilihan kedua dan Sastra Inggris dipilihan ke tiga. Kegemarannya menonton Film menjadi salah satu alasan dirinya memilih IKOM. Ia menyukai film yang ber-genre action karena lebih merasa tertantang. Selain itu ia juga menyukai film ber-genre komedi karena lucu dan dapat menghilangkan stres. Ia berkeinginan merubah film Indonesia. Ia menganggap film Indonesia sekarang tidak menyampaikan isi film dengan baik, sehingga pesannya tidak tersampaikan dengan baik. ia ingin merubah film dari segi pemain dan cerita. Ia berpendapat bahwa sebuah film harus masuk akal dalam menyampaikan pesan dan mendidik (tidak abal-abal). Risa tidak menyukai backsound film yang tidak sesuai dan tidak masuk akal dengan cerita. Jika berkesempatan ia ingin membuat film sejarah, misteri, dan romance.


Ia tertarik pada konsentrasi Broadcasting. Ia juga memiliki target mengikuti organisasi Genta, Komunitas fotografi, dan UKS UNAND untuk mendalami seni peran dan naskah sebagai usaha untuk mengapai tujuannya mengubah perfilman Indonesia menjadi baik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Balada Jadi Sarjana, Ya Mulai Dari 0

( foto: pixabay) Tulisan ini didedikasikan untuk diri sendiri yang setelah 5 tahun akhirnya tamat juga alias lulus alias sarjana aka pengangguran baru yang dengan segera siap mengembara mencari kerja. Pengen bilang aja ternyata jadi fresh graduate itu banyak sensasinya, perlahan tapi pasti pikiran mulai mumet mikirin kehidupan selanjutnya. Bukannya dulu langkah ke depan tidak dipikirkan sama sekali, semisal setelah lulus ini mau kemana, jadi apa dan segala macamnya. Itu malah sudah jadi isu yang magerin kepala sampai dibawa kemana-mana. (foto: pixabay) Cuma ya gitu, multitasking kayaknya beneran mitos. Mikirin dua hal lebih dalam satu waktu itu ternyata bukan saya, wkwk. Efeknya kepala jadi kayak ketiban beras sekarung. Berat. Bukannya fokus dan menyelesaikan masalah, yang ada justru kepala jadi pusing hampir tujuh keliling. Sadar tidak sadar usut punya usut setelah di resume ini petanda kalau saya harus reset dan mulai dari 0. Menuju langkah baru di dunia yang baru, dunia setelah s...

Ngomongin. Ibu Kota Pindah?

(foto: pixabay) Hello millenials. Oh iyaa, sebagai generasi yang tumbuh di era teknologi digital, perkembangan informasi terkini pasti kamu-kamu update kan. Rugi banget kalau enggak! Belum gaul dan pintar sih namanya.  Bahkan kegiatan mengakses informasi bisa dilakukan di mana saja dan kapan pun. Rugi sekali kalau sebagai generasi yang native digital belum gaul dan pintar dalam memanfaatkan jejaring internet. Udah tau isu pemindahan ibu kota negara Indonesia dong?  Nah, pada 29 Maret 2019 lalu dalam suatu rapat terbatas di Istana negara, Presiden Jokowi memutuskan untuk memindahkan Ibu Kota negara ke luar pulau Jawa. Tentunya pemindahan Ibu Kota bukanlah kebijakan sembarangan. Harus melalui proses pelik sedemikian rupa. Salah-salah malah hanya menghasilkan salah 'Kebijakan'. Gimana nih, reaksi kamu pas tahu kalau Ibu Kota bakalan dipindah. Ikut-ikutan dipihak yang setuju, setuju banget apa nolak dengan keputusan ini. Hmmm wajar-wajar saja sih..mau dimanapun pe...

Feature

Derap Langkah Nurlaini “anak” Gunung Manahan Hidup adalah sebuah pilihan. Berapun usia yang kita miliki, segala hal yang sudah kita pilih akan menentukan tujuan kita berikutnya. Bahkan, ketika kita tidak memilih,  itu juga dianggap sebagai sebuah pilihan. Mendengar kata  gunung Manahan, mungkin terdengar asing bagi kebanyakan orang. Banyak dari kita yang mungkin akan bertanya-tanya dimanakah daerahnya? Disanalah Nurlani atau yang akrab di sapa laini ini tinggal tepatnya di jorong VII gunung Manahan, Nagari Koto Nopan, Kecamatan Rao Utara, Kabupaten Pasaman, Provinsi sumatera barat. Hutannya yang masih Asri, dengan tumbuhan-tumbuhan hijau yang masih terjaga keelokkannya  menjadikan daerah ini memiliki udara yang sejuk dan terasa dingin di kulit. Disana, juga Banyak satwa yang masih berkeliaran dengan bebas di alam terbuka. Seperti, monyet yang akan dijumpai jika kita melewati sepanjang jalan menuju Jorong VII gunung Manahan. Nurlaini, anak dari Asn...